JUANGPOS.COM (Meulaboh) – Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Hikmah, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat menjadi tuan rumah International Conference On Dayah Studies (ICODS) yang ke-3 yang akan dilaksanakan pada tanggal, 16-17 Desember 2023 mendatang.
Dalam hal ini, STAI Darul Hikmah bekerja sama dengan Pondok Pesantren RUMI dan didukung oleh puluhan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta (PTKIS) berbasis Dayah dalam melenggarakan konferensi international ketiga ini.
Kegiatan yang bertemakan “Fenomena Politik Uang dalam Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024, Ditinjau dari Perspektif Islam” ini merupakan agenda tahunan. Selain itu, kegiatan ini juga akan dihadiri oleh sejumlah pembicara ternama, baik dari dalam maupun luar negeri secara virtual. Para pembicara ini berasal dari berbagai latar belakang, termasuk unsur penyelenggara Pemilu, LIPI, KPK, pakar politik Islam serta akademisi terkemuka.
Ketua Pelaksana, Maria Fifi Yanti, M.I.Kom mengatakan, kegiatan yang mengusung gerakan anti money politik ini bertujuan untuk mengedukasi dan mengkampanyekan kepada masyarakat di momentum Pemilu tahun 2024 untuk mengambil tindakan menolak politik uang yang dapat merusak demokrasi Pemilu.
Sementara itu, Ketua STAI Darul Hikmah, Dr.Tgk. Rahmat Saputra kepada media ini mengatakan, bahwa praktek politik uang dalam kontestasi politik melanggar hukum negara dan haram berdasarkan hukum dalam agama Islam.
“Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah sejak lama mengeluarkan fatwa yang menyatakan politik uang haram hukumnya, jadi masyarakat tidak perlu ragu lagi atas keharamannya. Sedangkan dalam aturan negara, dalam Pasal 515 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dijelaskan individu yang melakukan praktek politik uang terancam hukuman penjara selama 3 tahun,” jelasnya.
Selain itu, Dr. Rahmat Saputra menjelaskan bahwa politik uang memiliki dampak yang dapat merusak terhadap proses demokrasi dengan membodohi rakyat, meningkatkan biaya politik, dan mendorong politik transaksional yang pada akhirnya mendorong terjadinya korupsi.
Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya memilih pemimpin berdasarkan kemampuan, rekam jejak, dan visi, bukan berdasarkan kekayaan atau uang yang diberikan kepada pemilih.
Alumni universitas di Malaysia ini juga mengajak seluruh elemen masyarakat, apapun latar belakangnya untuk bersatu, berbicara, dan mengambil langkah nyata untuk menghentikan praktek politik uang agar pemilihan dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas.
Selain itu, konferensi ini juga akan mencakup beragam kegiatan, termasuk agenda kreativitas yang melibatkan mahasiswa, guru, murid PAUD/TK, dan santriwan/i. Agenda ini dimulai pada tanggal 11-15 Desember 2023 dan dikenal sebagai Edu Talent Competition dengan tema “Satu Cita, Karya, dan Prestasi Bersama; Mewujudkan Generasi Kreatif dan Unggul.
Disamping itu, Sekretaris panitia pelaksana Nurhabibah, M.Ed mengatakan rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk membangun jaringan dan menyediakan platform bagi para edukator untuk berbagi informasi, hasil penelitian, serta kajian akademis terkait aspek politik, pemilu, dan pemilihan tahun 2024.
Kegiatan Edu Talent ini juga bertujuan untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas, inovatif, kreatif, dan memiliki daya saing. Ini merupakan langkah penting dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang sportif dan membangun kerja sama antar lembaga pendidikan. (ril)
Editor : Zulfikar