JUANGPOS.COM (Suka Makmue) – Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Nagan Raya mengajak pengusaha lokal atau pihak swasta untuk membangun Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Nelayan (SPBN) di wilayah itu.
Hal itu dianggap penting, guna untuk memenuhi kebutuhan pasokan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk masyarakat di pesisir yang berprofesi sebagai nelayan atau pelaut.
“Kami sangat mengharapkan kehadiran SPBN untuk nelayan, karena ini akan berdampak pada efektifitas nelayan untuk mendapatkan BBM jenis solar,” kata Kadis DKP, Azman kepada media ini, pada Selasa (26/9/2023)
Menurut Azman, sejauh ini masyarakat pesisir yang mata pencahariannya sebagai nelayan sangat kesulitan untuk mendapatkan BBM solar untuk kebutuhan melaut.
“Selama ini, para nelayan harus ke Dinas dulu untuk mendaftarkan surat rekomendasi. Kemudian harus rela mengantri di SPBU umum. Ini sangat menyita waktu lama,” jelasnya.
Oleh karena itu, kata Azman, dengan adanya SPBN nantinya di sekitar lokasi TPI, hal ini dapat mempermudah nelayan untuk mendapatkan solar, sehingga nelayan bisa langsung mengisi bahan bakar di tempat bersandar kapal (boat)
“DKP Nagan Raya sangat berharap pengusaha swasta dapat berinvestasi dalam pembangunan SPBN untuk nelayan,” ucapnya.
Ia menjelaskan, tahun ini (2023) pihaknya telah mengusulkan 820 ton BBM solar untuk kebutuhan nelayan per-tahun. Namun pada September ini realisasinya sebanyak 998 ton.
“Dari 820 ton BBM solar untuk nelayan, maka ada sekitar 78 ton perbulan,” jelasnya.
Ia menyebut, bagi pihak swasta yang ingin mengajukan pendirian SPBN ada aturan ada Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan, tentang mekanisme dan tata cara pembangunan pengelola SPBN ini.
“Kita akan prioritaskan, karena menyangkut pelayanan publik, dengan pendirian SPBN ini akan memudahkan nelayan dalam memperoleh solar nantinya,” demikian tutupnya.
Sementara itu, Analis Kenelayanan pada DKP Nagan Raya, Aris Jamadi, S.IK mengatakan, pengambilan rekomendasi di DKP karena belum adanya SPBN di Kabupaten Nagan Raya.
“Karena belum adanya SPBN, sehingga para nelayan harus mengambil minyak di SPBU umum,” kata Aris.
Ia menjelaskan, jumlah nelayan yang memakai BBM solar terdapat di Lhok Kuala Tadu, Lhok Kuala Tuha, dan Lhok Pulo berdasarkan data yang masuk ke DKP sebanyak 131 kapal nelayan. (JP)
Editor : Zulfikar