JUANGPOS.COM (Suka Makmue) – Pasca banjir bandang yang melanda sejumlah desa di Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang pada Senin malam, 28 Agustus 2023 lalu.
Masih ada sejumlah pekerjaan rumah (PR) besar bagi Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, yakni masih banyak sisa material longsor yang terbawa banjir bandang yang belum dibersihkan.
Ilyas, salah seorang tokoh masyarakat Beutong Ateuh Banggalang mengatakan, usai banjir bandang melanda wilayah nya, masih banyak sisa material longsor yang saat ini masih membendungi aliran sungai.
Namun, menurutnya, hingga hari ini, Jumat (1/9/2023) masih ada tiga titik lokasi rawan yang belum dibersihkan yakni, dua titik di Gampong Babah Suak dan satu titik di Gampong Kuta Teungoh.
Masih menurut Ilyas, masyarakat masih khawatir jika cuaca hujan terus menerus melanda wilayahnya, maka debit air akan bertambah sehingga dua desa akan tenggelam, yakni Desa Kuta Teungoh dan Babah Suak.
Oleh karena itu, saat ini masyarakat sangat membutuhkan alat berat jenis beko sebanyak empat unit untuk mempercepat proses pembersihan sisa longsor.
“Masyarakat sangat membutuhkan alat berat, minimal empat unit alat berat supaya cepat aman, karena masyarakat sudah trauma,” tutup Ilyas yang merupakan Anggota RAPI serta Ketua Kampung Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang.
Sementara itu, Ahmad Yani warga Desa Babah Suak juga merasa prihatin dan sedih dengan kondisi saat ini pasca banjir, dimana material longsor yang belum dibersihkan.
“Kami trauma takut debit air sungai bertambah akibat hujan deras,” ungkap Ahmad Yani.
Wakil Ketua KSB Kecamatan Beutong Ateuh Banggalang itu juga sangat mengharapkan kepada pemerintah untuk mengerahkan minimal empat unit alat berat untuk membersihkan material longsor agar masyarakat di Desa Babah Suak dan Kuta Teungoh dapat berkebun dan ke sawah kembali yang merupakan mata pencaharian sehari hari.
“Minimal empat unit alat berat, supaya cepat teratasi sisa material yang terbawa banjir tersebut,” harapnya.
“Yang sudah ada di lokasi satu unit, namun belum beroperasi,” tutupnya. (JP)
Editor : Redaksi