JUANGPOS.COM (Meulaboh) – Universitas Teuku Umar Meulaboh akan mengupayakan serta meningkatkan potensi Destinasi Wisata Bahari Pulau Banyak yang terletak di Kabupaten Aceh Singkil, Provinsi Aceh. Pulau yang kaya akan keindahan pantai serta biota laut yang mempesona itu mampu memukau setiap pengunjung yang datang untuk berwisata ke wilayah itu.
Hal itu disampaikan Rektor UTU Meulaboh, Dr Ishak Hasan, M.Si saat mengisi kegiatan Focus Group Discusion (FGD) bersama pemerintah Aceh Singkil, Panglima Laot Pulo Tarok, pengelola wisata serta stakeholder lainnya, yang berlangsung selama dua hari yakni, 26-27 Agustus 2022.
FGD yang bertemakan “Optimalisasi Pengelolaan Potensi Pulau Banyak untuk Wisata Bahari Provinsi Aceh” itu dibuka langsung oleh Rektor UTU, Dr. Drs. Ishak Hasan, M.Si.
Acara yang digagas oleh Fakultas FE dan FPIK Universitas Teuku Umar itu turut menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya, Panglima Laot Pulau Tarok, Amrin T; Dekan Fakultas Ekonomi UTU, Prof Dr T Zulham,SE.,M.Si; Dinas Perikanan Aceh Singkil, Azwardin; dan Dekan FPIK UTU, Prof Dr M Ali S.,M.Si
Kalaborasi Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK UTU) ini guna menggali potensi perikanan dan kelautan Kepulauan Banyak dalam mewujudkan wisata bahari untuk mendongkrak perekonomian masyarakat pesisir.
Kata Dr Ishak, Universitas Teuku Umar Meulaboh merupakan Perguruan Tinggi Negeri yang fokus kepada pengembangan wilayah Barat Selatan Aceh secara khusus dan Indonesia pada umumnya.
“Kehadiran UTU untuk berkontribusi dalam optimalisasi potensi Kepulauan Banyak untuk wisata bahari di Provinsi Aceh,” jelasnya
Lanjut Ishak Hasan, kegiatan ini merupakan kegiatan jemput inspirasi untuk mendapatkan kondisi existing tentang pengelolaan wisata bahari sehingga dapat menjadi acuan dan penelitian lanjutan untuk pengembangan wisata bahari ke depan di Kepulauan Banyak.
Sementara itu, Panglima Laot Pulau Tarok, Amrin T menjelaskan, bahwa panglima laot memiliki fungsi utama sebagai ketua adat bagi masyarakat nelayan serta penghubung antara pemerintah dan masyarakat nelayan serta kewenangan dan hal lain berkaitan peran panglima laot dalam melestarikan laut Pulau Banyak.
Menurutnya, Panglima Laot merupakan perpanjangan kedaulatan sultan di wilayah maritime. Dalam perjalanan waktu, peranannya mengalami penyesuaian. Kewenangan, tugas, dan fungsi Panglima Laot bisa dilihat dalam Qanun Aceh No. 10 tahun 2008.
Pada kesempatan itu, Dekan Fakultas Ekonomi UTU, Prof Dr T Zulham, M.Si bersama Azwadin dari Dinas Perikanan Kabupaten Singkil serta Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UTU.
menyampaikan materi tentang pengelolaan wisata bahari yang berbasis Adat untuk peningkatan ekonomi masyarakat di Kepulauan Banyak serta pemanfaatan Potensi Kelautan di Kepulauan Banyak sebagai perikanan rekreasi berbasis lembaga Adat Laot.
Acara tersebut turut dihadiri Wakil Rektor III Universitas Teuku Umar, Dr. Mursyidin, MA, Wakil Dekan II FPIK, Hafinuddin, S.Pi., M.Sc, Wakil Dekan I dan II FE, Dr. Syahril, M.Si dan Amsal Irmalis, M.Sc serta para dosen dari masing-masing fakultas. (*)