JUANGPOS.COM (Suka Makmue) – Akhir-akhir ini sejumlah wilayah dalam Kabupaten Nagan Raya sering mengalami padam listrik, terutama di malam hari. Bahkan, Rabu malam (20/10/2021) kemarin listrik milik PLN sempat padam hingga dua jam lamanya di wilayah Kecamatan Kuala Pesisir.
Direktur Klinik Cahaya Husada Langkak, dr Edi Hidayat, Sp.PD., FINASIM mengatakan, bahwa akhir-akhir ini suplai listrik di wilayahnya tidak mencukupi dan Ia dengan terpaksa harus menghidupi mesin Genset miliknya untuk mengatasi hal tersebut.
“Saya heran, padahal di Nagan Raya ada PLTU tapi arus listrik di suplai sering gak cukup. Tiap hari saya harus nyalakan genset,” ujar Edi Hidayat.
Edi Hidayat juga mempertanyakan kepada pihak PLN, kenapa tegangan arus listrik di wilayah Gampong Langkak, Kecamatan Kuala Pesisir berkurang ? Padahal, kata dokter Edi Hidayat, setiap bulan Ia harus mengeluarkan biaya besar untuk pembayaran tagihan listrik dengan penggunaan daya 3 phase miliknya.
“Jika suplai listrik megap-megap terus seperti ini, maka bukan tidak mungkin investor pun akan sulit untuk masuk ke Aceh,” ujarnya.
Pria yang akrap disapa Dokter Edi itu menerangkan, bahwa di Klinik Cahaya Husada dalam pemberikan pelayanan kepada pasien, arus listrik tidak boleh putus-putus. Katanya, jika tegangan arus listrik berkurang maka AC tidak dingin dan alat-alat medis juga cepat rusak.
Selain itu, Hendri warga Kecamatan Seunagan juga mengakui hal yang sama, ia mengaku kesal lantaran dalam beberapa hari terakhir ini listrik sering padam di wilayah nya.
“Ini sangat terganggu akan pekerjaan saya, apalagi saat mengetik di komputer, begitu listrik padam, file langsung hilang begitu saja,” ungkap Pria yang berprofesi sebagai wartawan.
Sementara itu, Kepala ULP Jeuram, Rio Mazwikal, ST mengatakan, bahwa padamnya listrik dalam beberapa hari terakhir ini disebabkan oleh faktor eksternal atau diluar kendali sistem PLN. Artinya, hal ini bisa saja disebabkan oleh faktor alam, bukan pemadaman yang dilakukan oleh PLN sendiri.
Rio menjelaskan, faktor eksternal yang sering terjadi adalah ada pohon tumbang, tiang listriknya roboh, binatang melintas di jalur (kabel listrik) serta masih banyak nya pepohonan milik masyarakat yang berada dibawah jalur PLN. Sehingga saat angin kencang mengenai kabel milik PLN.
“Kami (PLN) mohon maaf karena ada pemadaman walaupun terjadi di eksternal (Diluar sistem) PLN. Sebenarnya, Kami sangat berharap tidak ada pemadaman listrik sama sekali bahkan se-detik pun,” ungkap Rio.
Menanggapi hal ini, Rio Mazwikal mengajak kepada masyarakat di Nagan Raya, terutama yang berada di jalur PLN agar ikut mendukung petugas PLN yang sedang membersihkan pepohonan di lapangan.
Ia meminta kepada masyarakat agar mengikhlaskan pohonnya atau diizinkan untuk ditebang saja, karena di saat angin kencang melanda wilayah tersebut ranting pepohonan akan mengenai kabel listrik, sehingga hal itu dapat menyebabkan aliran arus listrik terganggu.
“Mohon dukungan nya kepada petugas kami yang sedang melaksanakan pembersihan di area jalur kabel PLN, terutama yang pohonnya harus ditebang,” pinta Rio.
Rio menjelaskan, pepohonan yang terkena aliran listrik dengan tegangan tinggi akan mati walaupun tidak ditebang. Oleh karena itu, ia mengajak agar masyarakat yang pohonnya berada dibawah jalur PLN, baiknya ditebang saja, apalagi ini juga sangat beresiko akan tersengat arus listrik bagi orang yang berada di bawah pepohonan tersebut.
Kata Rio, memasuki cuaca ekstrem di bulan Oktober hingga Desember nanti, pihaknya sangat fokus pada pembersihan di area jalur PLN agar listrik tetap menyala walaupun disaat cuaca ekstrim melanda wilayah Nagan Raya. (JP)
Editor : Redaksi