JUANGPOS.COM (SUKA MAKMUE) – Puluhan nelayan yang berasal dari Kecamatan Kuala Pesisir dan Tadu Raya mengadu ke Ketua DPRK Nagan Raya, Jonniadi, SE terkait selama ini mereka tidak bisa membeli Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) setempat, Jumat (23/7/2021).
Akibatnya, ratusan nelayan di wilayah itu tidak bisa melaut karena tidak mendapatkan BBM jenis Solar dari SPBU setempat, meskipun para nelayan sudah memiliki surat rekomendasi dari dinas terkait.
Panglima Laot Lhok Kuala Tadu, Barmawi kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Nagan Raya, Jonniadi, SE yang didampingi anggota DPRK, Saiful Bahri mengatakan, bahwa selama ini para nelayan membutuhkan 25 liter BBM Solar untuk sekali melaut persatu boatnya.
Kata Barmawi, selama ini Ia dan nelayan lainnya sering membeli BBM non subsidi agar bisa melaut walaupun harganya lebih mahal.
Selain sulitnya untuk membeli BBM Solar di SPBU setempat, nelayan di dua wilayah itu juga menyampaikan keluhan kepada Ketua DPRK perihal dangkalnya muara.
“Akibat dangkalnya muara, Kami sangat berharap agar pemerintah segera membangun tanggul pemecah ombak, sehingga para nelayan di dua wilayah ini bisa melaut dengan lancar dan tanpa hambatan. Apalagi sebentar lagi akan memasuki musim timur, biasanya pada musim ini hasil tangkapan para nelayan sedikit meningkat dan bisa mencapai hasil yang maksimal,” ungkap Barmawi yang didampingi Hendra Safrizal, Panglima Laot Lhok Kuala Tuha.
Menyahuti hal itu, Ketua DPRK Nagan Raya Jonniadi, SE yang didampingi anggota DPRK, Saiful Bahri di lokasi TPI Kuala Tuha mengatakan, pihaknya akan memperjuangkan terkait keluhan para nelayan yang selama ini tidak bisa membeli BBM bersubsidi jenis Solar serta akan menindaklanjuti terkait keluhan tersebut yang sudah disampaikan kepada pihaknya.
Bahkan, kata Jonniadi, beberapa waktu lalu hal senada juga sudah pernah disampaikan kepadanya oleh para nelayan dan Ia juga sudah pernah melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk disampaikan kepada pihak SPBU dan Pertamina.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan berkoordinasi kembali dengan dinas terkait serta akan menindaklanjuti keluhan para nelayan ini dengan pihak SPBU dan Pertamina.
Berdasarkan amatan media ini, puluhan Boat milik nelayan hanya bersandar di kawasan TPI Kuala Tuha akibat tidak bisa melaut.
Untuk mengisi kekosongan waktu, terlihat sejumlah nelayan sedang memperbaiki boat serta peralatan yang digunakan untuk melaut. (tim)
Editor : Redaksi