JUANGPOS.COM (Suka Makmue) – Ketua Puspa Nagan Raya, Fitri Muliati, S.Ag menyikapi terkait maraknya kasus pelecehan perempuan dan anak akhir-akhir ini di wilayah Nagan Raya.
“Puspa sebagai forum partisipasi masyarakat untuk berdayakan perempuan dan perlindungan anak sangat menyayangkan kasus yang serupa terjadi lagi di Nagan Raya,” ungkap Fitri kepada JUANGPOS.COM, Kamis (20/5/2021).
Ketua Puspa Nagan Raya sangat menyayangkan atas kejadian tersebut, dimana seorang anak dijadikan sebagai tempat pelampiasan nafsu para predator, bahkan pelakunya adalah orang terdekat korban yang seharusnya melindungi korban, bukan malah sebaliknya.
“Terulang nya kasus terhadap anak ini perlu penanganan secara komprehensif, bukan hanya instansi dan lembaga perlindungan perempuan dan anak saja yang melakukan penanganan terhadap kasus ini, namun peran masyarakat dan semua pihak untuk bertanggung jawab,” katanyw.
Pada kesempatan itu, Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut berperan dalam mencegah perbuatan itu agar tidak terulang kembali di bumi Nagan Raya.
“Ayo sama-sama Kita lakukan pencegahan dan perlindungan terhadap perempuan dan anak, sebagai upaya untuk menyelamatkan generasi bangsa dan jangan takut untuk melapor kepada pihak penegak hukum agar pelaku mendapat hukuman yang setimpal dan seberat-beratnya,” harapnya.
Fitri Muliani juga membeberkan beberapa cara untuk menghindari agar tidak terjadinya pelecehan seksual pada diri.
Pertama, sadarkan keluarga terutama anak-anak untuk mengenali situasi potensial yang dapat menyeret kejurang pelecehan; Kedua, jangan segan dan sungkan membahas masalah pelecehan seksual yang muncul di pemberitaan media massa; Ketiga, latih diri dan anak-anak untuk dapat bersikap tegas walau mungkin itu bertentangan dengan karakternya; Keempat, hindari tempat-tempat yang rawan, gelap, dan sunyi serta jauh dari keramaian; dan Kelima, hindari menggunakan busana minimalis.
Lebih lanjut, Ia juga menyarakan kepada orangtua sebaiknya untuk meningkatkan pengawasan kepada anak jangan bosan bagi para orang tua terutama ibu untuk mengingatkan terus kepada anak karena jika ibu berhenti mengingatkan, maka inilah awal kebebasan bagi mereka untuk melakukan segala kemauan yang mungkin belum waktunya.
“Bahkan masih banyak kasus lain yang belum terungkap, maka dari itu jangan takut untuk melapor dan Jangan takut menyuarakan untuk melawan pelecehan seksual dimanapun berada,” tegas Ketua Puspa Nagan Raya. (*)
Editor : Zulfikar